Sabtu, 21 Januari 2012

Suratku yang Terlambat,Untukmu Ma..

Setelah membaca postingan di #30HariMenulisSuratCinta tiba-tiba saja hatiku tergerak untuk melakukan hal yang sama, menulis sebuah surat cinta setiap harinya, ya walaupun terlambat. Tapi, bukankah terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali? Oh iya, aku menulis surat ini bukan untuk ikut-ikutan. Ya! Bukan! Tapi, aku berpikir bukankah di dunia ini sudah terlalu banyak dendam dan dengki? Sudah banyak yang melupakan, atau mungkin mulai melupakan cinta kasih.. Dan aku, melalui surat yang mungkin akan aku tulis tiap harinya, akan bisa mengingatkanku atau juga kalian tentang cinta kasih yang mulai hilang..

Oke, mungkin lebih baik aku segera melanjutkan surat ini. Tapi, tunggu... Kepada siapa surat ini akan aku tujukan? Dia? Dia? Dia? Atau dia?  Hm..... Aku bingung... Terlalu banyak orang yang aku cintai, terlalu banyak (mungkin) orang yang menyayangiku. Tapi kepada siapa surat pertama ini akan ku tujukan? Mungkin selayaknya surat pertama ini aku tujukan untuknya, seseorang yang begitu banyak berkorban untukku, begitu banyak memberiku cinta kasih.. Surat cinta pertama ku ini akan ku tujukan untukmu, Ibu......

Dear Wanita yang ku kagumi,
Ma, apa kabar? Ingin sekali aku bertanya seperti itu padamu. Walau kita tinggal dalam satu atap dan aku bisa mengetahui keadaanmu, tapi aku ingin sekali bertanya kepadamu, kepada hatimu. Aku tau seperti apa keadaanmu sekarang, tapi jujur aku tidak terlalu paham tentang hatimu. Ya, seperti yang aku lihat, engkau terlihat baik-baik saja. Seperti setiap harinya, sangat random. Apa kau tau apa itu random? Random itu ya seperti saat ini, seperti saat kau membaca surat ini, persis didepanku. Lihat bagaimana ekspresiku? Ya itulah random.
Ma, aku pikir aku telah banyak mengetahui tentang mu. Tapi sepertinya tidak. Engkau terlalu pintar menyembunyikan perasaanmu. Saat engkau terlihat baik-baik saja seperti ini, aku benar-benar tidak tau apa yang ada didalam hatimu. Apa engkau benar-benar baik-baik saja? Ketika kau baik-baik saja aku sangat bahagia, karena sungguh, ketika mengetahui kau menangis karena ku, ingin sekali aku membenamkan mukaku.. Sungguh, aku malu.. Membuat orang yang sudah begitu banyak berkorban untukku menangis.
Ma, ingat novel "Hafalan Shalat Delisha" ? Saat kau membaca  novel itu dan menonton filmnya berdua denganku, dan ketika Delisha berkata "Umi, Delisha sayang umi karena Allah" sungguh itu adalah hal memalukan yang pernah aku alami. Aku malu sekali. Bagaimana bisa anak seumur Delisha berkata itu kepada Ibunya, sedangkan aku? Apa yang aku perbuat untukmu? Bahkan mengatakan "Aku mencintaimu" secara tidak pernah. Malah sering kali aku membentakmu, dongkol kepadamu. Maafkan aku Allah, maafkan aku, Ma :'( Sungguh sangat aku menyesal... Bukan karena aku tak menyayangimu karenanya aku tidak mengucapkannya... Aku sungguh menyayangimu.. Sungguh-sungguh menyayangiku.. 
Ma, jika aku telah dan kelak tanpa sengaja mengecewakanmu dan membuatmu menangis, maafkan aku.. Tapi, kau harus selalu yakin, aku tidak akan pernah bermaksud seperti itu..
Ma, boleh aku meminta satu permohonan kepadamu? Selain memaafkanku, bisakah kau memaafkan orang-orang yang telah menyakitimu, menipumu dan mengkhianatimu? Bukan karena aku tidak mengerti perasaanmu sehingga memintamu memaafkan mereka. Aku hanya ingin melihat hidupmu lebih dan akan lebih bahagia. Dengan memaafkan orang, pasti hatimu akan lebih bahagia. Engkau pasti akan lebih disayang oleh-Nya, Allah SWT.. Lupakan segala perilaku mereka terhadapmu, berbaik hati kepada mereka, ajari mereka kebaikan dengan sikapmu yang baik kepada mereka. Aku juga akan melakukan hal yang sama denganmu, aku akan memaafkan semua orang itu.. 
Ma, sepanjang apapun surat cinta ini untukmu, tidak akan pernah melebihi cintamu.. Cinta yang benar-benar cinta. Kelak aku ingin sepertimu, begitu tangguh menghadapi setiap masalah yang datang padamu. 
Ma, mungkin paragraf terakhir di surat cintaku, tapi tidak akan pernah berakhir sayangku untukmu, cintaku padamu. Kelak suatu saat, aku akan sering mengirimi mu surat, ya walaupun kita satu atap, tapi agar kau tau betapa besar pula cinta untukmu.
Kakak cinta Mama karena Allah.

Surat ini ku tulis dengan tinta merah jambu, karena merah jambu identik dengan cinta, dan cinta identik dengan mu :)

0 komentar:

Posting Komentar

 

cinderlila's diary Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template