Senin, 08 Maret 2021

A Month After Breakup

0 komentar
“Aku boleh dipeluk dulu gak?” Tanyaku saat ia sedang bersiap untuk pulang. Tanpa menjawab apapun ia membalas pelukanku. 

“Kita kapan lagi ketemu?” Tanyaku kembali.

“Minggu depan, ya.” Jawabnya tanpa keraguan. 

Aku melepaskan pelukanku untuk membiarkannya pulang karena malam sudah semakin larut. Nope, aku tidak pernah meminta pelukan darinya sebelum-sebelumnya. Ini adalah permintaan pertamaku yang ternyata benar-benar menjadi peluk perpisahan kami. 

Aku tidak pernah mengira bahwa dalam waktu semalam, semua bisa begitu drastis berubah. Aku tidak pernah mengira bahwa rasa kami bisa begitu cepat menguap. Aku tidak pernah membayangkan bahwa tidak ada lagi sapa pagi darimu untuk esok hari. 

A month after breakup, 
Kamu tau apa yang menyedihkan? Bahwa aku masih terbangun dengan ingatan hangat pelukmu.

A month after breakup, 
Kamu tau apa yang menyakitkan? Bahwa aku tidak sempat menghapus ingatan kita akan bertemu di minggu selanjutnya.

A month after breakup,
Kamu tau apa yang begitu aku harapkan? Bukan, bukan kenyataan bahwa aku dan kamu dapat kembali menjadi kita. Tapi kesempatan untukku mempersiapkan perpisahan ini. Aku bahkan tidak sempat untuk mengganti ingatan terakhirku tentangmu. Aku bahkan tidak sempat untuk menghapus harapku kepadamu.

A month after breakup,
Kamu tau apa yang menyebalkan? Bahwa aku tidak dapat meyakinkan diriku sendiri untuk segera melupakanmu. 
 

cinderlila's diary Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template