Aku tak permah tau harus bagaimana memulainya. Jangan harap aku bicara, karena menulis sepatah katapun saja aku susah. Begitu banyak rasa yang terasa. Waktu harusnya mampu berbicara, namun entah..... ia diam saja. Seakan suka kita tak saling tegur sapa.
Mungkin aku salah dan mungkin kamu juga tidak sepenuhnya benar. Mungkin aku benar dan mungkin kamu tidak sepenuhnya salah. Tidak kah seharusnya seperti itu?
Aku rindu. Hanya itu.
Kepada kamu yang setiap waktu bercerita, tentang apa saja yang kamu rasa.
Aku rindu. Hanya itu.
Kepada aku yang menjadi tempatmu berbagi tawa atau air mata.
Aku rindu. Hanya itu.
Kepada kita yang tak pernah ingin berpisah.
Aku rindu. Hanya itu.
Kepada waktu yang membuat kita satu.
Aku rindu. Hanya itu.
Kepada kamu yang siang tadi tersenyum hampa kepadaku.
Aku rindu.
Kepada kamu.......... sahabatku.
Hanya itu.