Rabu, 11 Februari 2015

I Stand By You, Chong!

1 komentar

Selamat anda beruntung mendapatkan surat cinta ke-13 (walaupun libur 6 surat)!

Hai, Chong!

Surat kali ini temanya I Stand by You. Dan orang yang gue inget pas denger tema itu ya elo! Karna kita nonton film doraemon yang heitttzzz itu berdua jauh-jauh di Bandung. Hahaha, kurang kerjaan!

Gue gak bakal nulis panjang lebar basa basi terlalu lama, karna waktu ngirim surat ke tukang pos tinggal beberapa menit lagi.

Gue cuma mau bilang, gue selalu ada buat lo. Gak cuma di saat lo happy, tapi percayalah gue bakal selalu siap dengerin kegalauan lo, ya walau kadang lo ngeyel sih. Hehehe.

Jadi jangan sedih ya, semangat terus! Walau realita gak seindah yang kita harapin. Tapi tenang chong, sedih gak akan betah berlama lama sama orang yang percaya kalo hidupnya berwarna. Saat hujan akan ada pelangi kalo ada matahari, begitu pun setelah sedih akan ada bahagia kalo kita tetep semangat. So, semangat chong!

Sekian,
Qifthi.

*maaf ya kalo aneh nih surat tapi aneh aneh gini, gue kirimnya tulus lho pake cinta! Cups!

Rabu, 04 Februari 2015

For The First Time In Forever; MR. EIR

0 komentar

Teruntuk Mr. EIR,

Halo, Mister!
Hari ini surat cintanya harus bertema. Bosse PosCinta minta tema hari ini for the first time in forever. Pertemuan pertama yang gak akan pernah dilupa. Dan tema ini seakan membuka lagi memori lima tahun lalu. Mungkin lo gak pernah tau ada apa di lima tahun lalu. Dan lo gak akan pernah baca surat ini. Ya, karna kita sebenarnya gak pernah saling bertatap muka langsung secara sengaja.

Lima tahun lalu, sekitar lima tiga puluh di hari kerja, asal muasal kenapa surat ini bisa ada. Waktu itu, kita masih berseragam putih abu-abu. Dan sama-sama menggunakan sepeda motor, bedanya lo pengendara, gue penumpang. Tentunya di motor yang berbeda. Berangkat pagi-pagi buta demi ngindarin macet. Ya siapa suruh sih SMA aja mesti Depok-Jakarta. Biasanya saat itu gue lagi mengantuk-ngantuk ria di motor. Tapi hari itu beda. Gak tau kenapa, gue tiba-tiba tertarik gitu aja sama pengendara motor yang sama-sama masih SMA berplat nomor B xxxx EIR. Padahal saat itu, lo pake helm full face. Gak sama sekali gue bisa liat wajah lo, Mister. Ditambah motor yang gue tumpangi dan motor lo cuma papasan beberapa detik. Selebihnya, wusssss~ lo kenceng banget bawa motornya. Tapi gak tau kenapa gue bisa setertarik itu.

Hari itu gue belum lebay. Serius. Karna setelah beberapa hari, gue jadi super lebay banget. Kenapa? Karna ternyata esoknya dan esoknya lagi dan jadi hampir semingguan kita selalu papasan! Setelah beberapa kali papasan, rasa penasaran gue semakin menjadi. Sumpah ya tuhan gue juga gak paham kenapa gue bisa sepenasaran itu. Tapi ya lagi-lagi, kenapa sih lo selalu pake helm full face? Huh! Dan karna gue gak pernah bisa untuk ngeliat wajah lo, jadilah gue cuma ngapalain plat nomor lo. Itu lah kenapa lo, gue panggil Mister EIR.

Rasa penasaran yang super lebay itu semakin jadi lebay, Mister. Karna tau ternyata tiap pagi, rute kita sama. Dan penasaran yang super lebay itu jadi super super berlebihan saat gue gak sengaja liat lo nurunin adek lo (entah itu adek lo apa bukan, gue sih beranggapannya gitu) persis di SMP samping SMA gue.

Lo tau gak sih Mister, kalo tiap pagi ada cewek yang ngebuntutin lo tapi gak pernah berhasil ngeliat wajah lo? Gilak ya? Ya begitulah. Gue juga gak paham kenapa gue bisa begitu.

Bahkan Mister, waktu itu puasa. Hari itu gue berangkat naik angkutan umum berdua temen, ketika kita lagi jalan dan saat itu seolah-olah motor berplat EIR lewat (entah itu emang motor lo apa bukan) kita berdua (temen gue udah tau cerita tentang lo dari A sampai Z) langsung lari sekenceng-kencengnya! Kayak polwan mau nangkep maling! Tapi hasilnya apa? Wuuuuussss~ lo kayak angin puting beliung, cepet banget bawa motornya. Huh!

Sampai di sini, lo jangan berpikir gue gilak. Karna bahkan gue melakukan hal yang lebih gilak lagi.

Berkat rasa penasaran gue yang engga ilang-ilang, akhirnya gue memutuskan untuk nyari lo. Padahal gue gak tau siapa nama lo, muka lo kayak apa, lo sekolah dimana saat itu. Cuma beberbekal penasaran. Dengan bantuan temen-temen gue yang agak error (mau aja nanggepin rasa penasaran temennya), gue nyari lo di sekolah yang tetanggan juga sama sekolah gue.

Lo tau hasilnya apa? Ketemu mister! Ketemu! Motor berplat nomor EIR punya lo ketemu! Bahagia bukan main! Tapi, kalau saat itu gue ketemu sama lo secara face to face, mungkin surat ini gak akan ada. Mungkin kenangan kayak gini gak bakal bertahan lama diingatan gue. Mungkin gue sampai sekarang gak akan penasaran. Karna akhirnya kita gak ketemu! Setelah berlama-lama gue (dan temen gue) nunggu, ah apa daya. Lagi-lagi........... wussssssss~ lo kenceng banget. Tanpa sempat gue bisa jegat lo, nanya nama lo siapa, minta lo buka helm lo, lo udah ilang gitu aja. </3

Setelah itu, gue berasa lagi di-PHP-in, Mister. Sakiiiiiittt. Perjuangan gue sia-sia. Setelah itu, gue memutuskan untuk gak mau lagi penasaran. Walau sebenernya gue masih penasaran sampe sekarang. Setelah itu, gue memutuskan untuk gak mau lagi tau. Walau sebenernya gue masih pengen tau. Tapi setelah itu, gue memutuskan untuk tidak melupakan kegilaan gue akan lo saat itu. Karna itu, surat ini gue tulis. Sebagai bukti, kalo pertemuan saat itu masih jadi yang pertama yang gak bisa dilupa.



Semoga kita suatu saat benar-benar jumpa ya, Mr. EIR.

Selasa, 03 Februari 2015

Surat Limabelas Menit

4 komentar

Teruntuk: @ajeng_yf @sartikakusuma @raismansodikin

Haloooo~~~ haloooo~~~ bandung~~~ ibukota periangan~~~

Ah kok jadi nyanyik? Kalian sih!

Oke, baiklah kita serius!

Halooo kalian yang udah sebulan ini super banget sibuk sampek susah banget  nyisihin satu hari aja diantara tigapuluh hari yg kalian punya!

Bertemu lagi dengan dalila, istrinya YH yang super ketjeh ini, masih dengan surat cinta walaupun agak males sih nulis surat buat kalian, tapi berhubung kayaknya kalian jarang dapet surat cinta jadi yaudahlah tuh gue berbaik hati. Hahahahaha *sssstt! Anak gadis ketawanya mesti anggun

Jadi, surat cinta ini isinya apa?
Puja-puji untuk kalian? Hi. Hi. Hi. Hi. *ceritanya ketawa dengan anggun* Jangan haraaaappp! Hahahahhahaha *kelepasan lagi*

Kenapa sih gue selalu absurd bin random begini kalo berhubungan sama kalian? Padahal akuh tuh ya sebelum mengenal kalian, anak gadis mami paling kalem. *oke, abaikan*

Gimana rasanya dapet surat cinta lagi dari gue? Pasti bahagia luar biasa, ya kan? Udah lah akui saja. Hahahaha

Mulai bagian ini dalila nya akan serius.

Hai, kalian bertiga.
Terlepas dari gue yang mungkin jarang banget ngubungin kalian, semoga kalian bertiga gak pernah lupa ya masih ada gue. Karna gue selalu menyempatkan diri untuk setidaknya ngecek satu dari sekian linimasa kalian. Untuk sekedar tau, kalian baik-baik aja.

Akhir-akhir ini, gue seakan kejar-kejaran dengan waktu untuk nyelesein kerjaan yang gak kelar-kelar. Surat ini aja ditulis limabelas menit sebelum waktu kerja di mulai. Setelah itu, gue rasanya dipaksa lupa kalo gue masih punya kehidupan pribadi. Begitulah.

Mau ngeluh, tapi gak guna. Jadi ya mau gak mau tiap hari gue selalu maksa raga gue tetep jalan walau hatinya kadang masih molor di rumah.

Aduh kalian tau gak sih ada banyak hal yang rasanya pengen gue ceritain. Kayak mimpi semalam misalnya. Mimpi gue semalam indaaaaaah banget! Kalian gak penasaran? Makanya sisain satu hari buat kita ketemu lalu berbagi duka, tawa dan cerita.

Berhubung dikit lagi jam kerja. Jadi yaudah, surat ini sampe di sini aja. Hahahahha. Yang jelas gue kangen dan mari jumpa!

Yang kangen,
Dalila.

Minggu, 01 Februari 2015

Teruntuk Kamu; Selamat Berbahagia!

2 komentar

Dear kamu,

Aku mungkin seharusnya malu menulis ini. Tapi sepertinya aku akan lebih malu jika akhirnya kamu tidak tau.

Malam ini kamu tau dengan siapa aku bertemu. Sebelumnya, terima kasih tetap membiarkan kami bertemu. Terima kasih karena tidak melarang kami bertemu. Terima kasih karena kamu masih memberi sebagian untukku.

Malam ini kami bercerita banyak. Cerita yang telah lama aku pendam yang sungguh ingin aku ceritakan. Cerita yang telah lama ingin aku ketahui. Yang sebagian besar adalah tentangmu.

Dear kamu,

Akhirnya malam ini aku tau. Beberapa potong rasa yang selama ini tak bisa aku raba tentangmu kala itu. Ah, sungguh maafkan aku. Namun rasanya maafku sudah tak perlu lagi kamu dengar. Biarlah aku ucap itu tanpa kamu tau.

Malam ini aku tau semua jawaban untuk pertanyaan yang tak pernah aku ucap. Dan semoga kamu juga akan tau semua tanya yang menggerogoti habis kita.

Dear kamu,

Jangan ragu untuk selalu menjadi yang lebih, karena dengan itu kamu tak akan pernah kalah. Terima kasih karena telah mengajariku itu. Untuk menjadi yang lebih dikemudian hari. Jika beberapa waktu lalu aku menganggap aku berada jauh di depanmu, kini aku sadar bahwa aku tak pernah ada diposisi itu. Aku di depanmu hanya karna kamu telah terlebih dulu melewatiku.

Dear kamu,

Selamat berbahagia. Majulah dengan bangga dan mari bersama tinggalkan yang berbau kita. Karena malam ini aku mengerti, bahwa aku belum benar benar meninggalkan itu.

-----------------------------------------------------------------

Ps: Ah iya, aku sudah lihat foto-foto pernikahanmu. Selamat untuk itu.

Dari Aku; Februari

0 komentar

Minggu ke satu aku,

Kepada semua pengirim surat untuku,

Perkenalkan, aku Februari.
Sebelumnya terima kasih sudah menghidupi kembali kotak posku yang sudah sebelas bulan mati.

Telah ku sempatkan membaca satu persatu surat kalian. Terima kasih telah menyambut aku dengan suka cita luar biasa. Kalian membuat tugasku semakin berat! Rasanya aku harus berusaha ekstra keras untuk menemani kalian selama duapuluh delapan hari kedepan.

Aku tersanjung kalian memujiku bulan penuh cinta. Kakak dan adik-adik bulanku iri mendengarnya. Aku juga ragu mengapa kalian begitu banyak berharap cinta kepadaku. Sebenarnya, aku tak punya cinta yang cuma-cuma. Tidakkah kalian tau cinta yang aku punya juga berasal dari kalian?

Tidak tau? Ah, baiklah aku jelaskan.
Aku memang punya cinta.
Yang asalnya dari diri kalian.
Cinta yang aku punya akan semakin terlihat ketika guratan senyum kalian terukir.
Cinta yang aku punya akan semakin menguat ketika tangan-tangan kalian saling menjabat.
Cinta yang aku punya akan semakin terasa ketika pelukan kalian menguat.
Cinta yang aku punya semakin sempurna ketika hati kalian saling percaya.

Lalu,
Jika kalian meminta begitu banyak cinta padaku namun tak pernah mengukir senyum, tak pernah saling menjabat, tak pernah saling memeluk juga tak saling percaya, dari mana akan aku bagi cinta yang kalian pinta?

Dan akan aku beri tau kalian suatu rahasia, cinta itu menular! Kalian akan dengan cepatnya terjangkit cinta karna satu virus mematikan. Kalian tau? Tidak tau? Baiklah aku beritau lagi. Kalian akan terjangkit cinta karna satu virus mematikan, yaitu kebahagiaan!

Maka,
Berbahagialah. Untuk kalian.
Untuk cinta yang kalian punya.
Demi cinta yang mereka pinta.




Bulan yang kalian bilang penuh cinta,
Februari.

 

cinderlila's diary Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template