Kamis, 23 April 2015

Should I Give Up?

0 komentar

Hari ini kamu tak terlihat. Aku tak dapat menemukanmu dimanapun. Sepertinya kamu mulai mengurangi kemunculanmu (lagi). Sepertinya memang hanya aku yang terlalu berpikir jauh. Sepertinya memang kamu belum tau bahwa semua ini tentangmu. Tapi biarlah, anggap saja kamu sudah tau. Anggap saja kamu mendengarku setiap waktu.

Hari ini aku lelah. Sedih pula. Ingin rasanya menyerah begitu saja. Aku harus bagaimana? Menyerah atau tetap bertahan? Beri aku saran.

Ps: Aku akan bertahan sekali lagi jika kamu 'menyapaku' hari ini sekali saja.

Rabu, 22 April 2015

I Wanna Give You 'Love'

0 komentar

Hai, kamu yang lagi-lagi masih tetap sama.

Pagi ini aku melihatmu sekali. Namun aku rasa kamu tak menyadari keberadaanku. Aku pun tak menyapamu. Ah, rasanya ingin sekali aku bisa bebas menyapamu setiap pagi. Bahkan jika bisa, setiap hari.

Pagi ini kamu manis. Membuat senyumku terukir tanpa aku sadari. Aku tak percaya setelah aku pikir semua rasa ini sudah mati rasa dan pergi entah kemana, ternyata sebenarnya kamu masih singgah di sana (di hatiku) dan hanya tetap kamu.

Kamu tau? Pagi ini ada yang ingin aku berikan padamu namun aku ragu. Aku takut kamu tak menyukainya. Aku juga taku kamu risih karenanya. Apa aku boleh memberikannya untukmu? Memberi satu hati berwarna merah. Ya, I wanna give you 'love'.

Ps: Kamu belum menjawab pertanyaanku kemarin.

Selasa, 21 April 2015

Hari Ketiga dan Masih Untukmu

0 komentar

Hari ketiga dan masih untukmu.

Jangan bosan dulu membaca tulisan tulisanku, karna sepertinya aku sudah memantapkan hatiku untuk terus menulis tentangmu, mungkin sampai kamu benar benar menyadari bahwa dari tiga tahun lalu, semua itu tentangmu. Jika pada saat itu kamu menyadari, aku harap kamu tidak melarikan diri.

Hari ini aku tak melihatmu dimana pun. Kamu baik baik saja? Huh. Di saat seperti ini, saat aku tak bisa menemuimu dimanapun, aku berharap kamu rela bertukar contact pribadimu. Agar kelak aku dapat menuliskan pesan pesan rindu untukmu (walau pasti hanya berakhir menjadi draft).

Ah iya, apakah kamu sudah tau apa yang hebat dari jatuh cinta?

Tidak ingin kah kamu tau?

Maka jatuh cintalah.


Kepadaku.

Ps: selamat bekerja..... dan jatuh cinta! :)

Senin, 20 April 2015

(Menurutku) Ini Sapaanmu

0 komentar

Siang ini, satu lagi aku tulis untuk kamu yang masih tetap sama.

Kelak mungkin blogku akan kembali ramai dengan tulisan tulisan seperti ini. Yang masih tentangmu, dengan rasa yang masih tetap sama namun ku harap dengan cerita yang berbeda.

Kamu mungkin tak mengerti bagaimana aku begitu mengagumimu. Tak perlu kamu cari tau sedalam apa aku mengagumimu. Yang jelas selama tiga tahun ini rasaku tak berubah, meski sempat mati rasa. Tak mengerti pula bagaimana rasa ini ada, tiga tahun pula aku tak tau jawabannya.

Sepertinya kamu sudah mulai paham ya? Atau memang (masih) hanya aku yang berpikir terlalu jauh? Tapi entahlah aku merasa ada yang berbeda. Meski kamu tak bermaksud seperti itu, tapi terima kasih telah membuatku tersenyum ceria sesaat terbangun dari mimpi. Terima kasih karna setidaknya kamu lagi-lagi membuat pagiku ceria.

Hari ini mungkin aku harusnya aku sudah muram luar biasa karna tak disapa atasanku sekalipun, tapi berkat (mungkin hanya menurutku) sapaanmu pagi ini, hatiku mampu menghasilkan rasa ceria luar biasa yang mampu mengalahkan segala muram hari ini.

Sekali lagi, terima kasih telah menyapaku pagi ini. Aku (masih) menanti sapaanmu hari hari selanjutnya.

Ps: kamu tau apa yang hebat dari jatuh cinta?

Sabtu, 18 April 2015

Abaikan Atau Sapa Aku!

0 komentar

Kepada kamu yang masih sama,

Hei,
Tak terasa ini sudah penghujung minggu. Bagaimana dengan seminggu mu? Aku harap kamu tak kekurangan waktu tidur. Pun juga melewatkan satu saja jam makanmu. Badanmu sudah terlalu tipis untuk tak dijaga.

Aku sepertinya melewatkan satu hari pentingmu ya? Sebenarnya bukan lupa, hanya saja aku sengaja pura pura lupa dan berpura-pura tak tau. Aku masih tak ingin kamu tau. Walau sebenarnya, februari lalu sudah ku siapkan sepucuk surat untukmu. Yang mungkin akan memalukan diriku jika aku tetap mengirimkannya padamu. Akan kutunjukkan suratku itu jika nanti kita bertemu. Iya, jika kesempatan itu datang padaku. Karna sepertinya IA masih tak rela kita bertemu.

Bagaimana suasana kerjamu? Ah, sayang sekali aku tak seberuntung itu untuk menjadi rekan kerjamu. Aku jadi ragu apakah aku akan seberuntung itu menjadi teman hidupmu? Entahlah. Yang jelas aku masih berharap untuk itu. Di saat kamu masih berharap pada yang terdahulu.

Hei,
Kamu tau, aku masih sering berkunjung ke 'rumahmu'. Walau kadang yang kudapat hanya meracau karna cemburu. Aku harap kamu pun begitu, mainlah ke 'rumahku' dan tinggalkan satu saja pesan untukku. Aku rasa aku akan melompat bahagia jika kamu begitu.

Hei,
Menurutmu, apa aku harus menerbitkan tulisan ini? Apa dengan begitu kamu akan tau? Ah, entahlah. Jika tulisan ini nantinya kamu baca, pilihanmu hanya dua; abaikan atau sapa aku! Aku tunggu!

Ps: selamat bertambah usia!

Panggilan-Mu

0 komentar

Sabtu, dini hari.

Aku terdiam dalam sunyi. Mengingat peristiwa demi peristiwa yang terjadi hari ini. Terasa seperti ada suatu yang aku lupa, yang aku lewatkan, yang tak bisa aku ingat namun menggangu pikiran. Berulang-ulang seperti itu.

Aku coba kembali pejamkan mata. Berusaha mengenyahkan sesuatu yang masih tak mampu aku ingat. Namun tetap tak bisa. Semakin ku pejamkan mata semakin hatiku gelisah. Padahal lelahku luar biasa.

Otakku masih tak dapat mengingat namun hatiku bicara ada sesuatu yang aku lupa. Ia--hatiku--seakan menolak lupa. Ia tak pernah segundah ini sebelumnya. Aku masih tak mengerti apa yang aku lupa.

Aku buka lini masa ku satu per satu, mencoba mencari petunjuk dari sana. Barang kali ada celotehan celotehan atau postingan yang dapat membangunkan sesuatu yang aku lupa. Namun tak jua aku dapatkan. Tak ada petunjuk di sana dan hanya limbah limbah otak manusia.

Kembali ku pejamkan mata. Namun tetap tak bisa. Sudah lima jam aku tetap terjaga tanpa mengerti sebabnya. Aku kesal luar biasa. Karna rasanya tak ada yang aku lupa. Pekerjaanku, kehidupanku, keluargaku semua baik baik saja.

Sampai seketika airmata menetes tanpa ragu. Hatiku seakan meluluh. Bergetar luar biasa. Hanya karna mendengar panggilanmu.

 

cinderlila's diary Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template