"Kakak udah sampe?"
"Iya, kakak udah sampe kantor kok."
Begitu bukan percakapan rutin kita, yah? 10 menit setelah ayah menurunkan kakak. Tidak perlu khawatir, yah. Hari ini cuaca sangat bagus, tidak ada hujan dan tidak ada banjir. Handphone kakak pun aktif, kan? Tidak seperti hari itu hehe... Maaf ya yah kalau hari itu ayah jadi super khawatir karna kakak gak jelas keberadaannya. Hari itu juga sebenernya sih kakak rasanya mau nangis aja, ngeliat banjir dimana-mana. Sendirian dan gak bisa renang pula hehe...
Yah, ini surat kedua kakak untuk ayah kan? Ayah masih inget gak kakak pernah ngirim surat juga setahun yang lalu. Kalau tahun lalu, surat buat ayah itu ada di hari kedua. Tapi sekarang ada di hari terakhir di bulan pertama. Ada maknanya lho, yah. Terakhir itu selalu identik dengan perpisahan, yang selalu identik dengan kesedihan. Dan pertama selalu identik dengan pertemuan, pertemuan juga lebih indentik dengan kebahagiaan. Ya walaupun maknanya emang agak sedikit maksa sih yah, tapi kakak berharap sampai hari terakhir kita, kita akan selalu bahagia.
Yah, tau engga kalo kakak punya panggilan baru dari orang kantor yaitu, "anak papi". Gara-gara kakak menghilang beberapa jam itu dan ayah panik nelponin kantor mulu, yaudah terciptalah panggilan itu. Kakak malu sih dengan panggilan itu. Eits, bukan karena kakak malu jadi anak ayah tapi karena mereka, yang cuma denger nada suara ayah melalui telpon, bisa bilang ayah itu sayang banget sama kakak. Sedangkan? Kakak sendiri acuh tak acuh sama ayah. Mereka pikir kita itu dekat banget yah. Padahal nyatanya kita gak sedekat yang mereka pikir.
Yah, melalui surat ini kakak mau minta maaf sama ayah untuk semua yang pernah kakak lakuin. Untuk setiap tetes air mata ayah karena kakak, kakak minta maaf. Yah, semuanya juga bukan kesalahan ayah. Semuanya karena kita yang kurang saling mengerti. Karena kakak yang terlalu egois dan jalan pikiran ayah yang terlalu rumit kakak mengerti. Perlahan, kakak janji untuk mengikis sedikit demi sedikit keegoisan kakak. Kakak juga akan selalu belajar melihat segala sesuatu dari sudut pandang ayah. Kelak, kakak adalah salah satu orang yang paling mengerti ayah, selain mama. Janji.
Yah, terima kasih untuk segala cinta yang tanpa akhir untuk kakak. Bahkan saat kakak menjauh, ayah tetap ada, dengan cinta yang tidak berkurang sedikit pun. Terima kasih untuk segala pengorbanan ayah untuk kakak. Ayah jangan pernah lagi bilang "Maaf ya kak, ayah cuma bisa begini." Karena untuk kakak, segala yang ayah lakukan sudah sangat lebih dari cukup. Kakak yah yang harusnya minta maaf, karena pengorbanan ayah belum bisa kakak ganti. Bahkan mungkin gak akan pernah sanggup kakak ganti. Terima kasih ya yah untuk segalanya.
Yah, ketika kelak nanti ada seseorang pria yang datang menemui ayah untuk meminta kakak menjadi pendampingnya, tolong ajarkan dia bagaimana cara mencintai kakak. Karena hanya ayah pria yang paling paham betul cara mencintai kakak. Ajarkan dia cara mencintai kakak dengan sederhana, tanpa berlebihan tapi selalu menjadikan kakak yang paling spesial. Ajarkan dia juga cara ayah mencintai keluarga mama layaknya keluarga ayah sendiri. Ajarkan dia bagaimana bersikap serius namun romantis dan tetap humoris. Ajarkan dia cara setia walau disekitar banyak penggoda. Ajarkan dia cara bertanggung jawab sebagai kepala keluarga. Karena kakak selalu menyukai cara ayah melakukan semua itu.
Yah, masih sama seperti surat satu tahun lalu. Kakak lagi-lagi baru bisa berjanji untuk membuat ayah bangga sama kakak. Maaf ya yah. Ayah mau kan bersabar sedikit lagi? Kakak masih dan sedang berjuang untuk ayah, untuk mama dan juga diru. Tolong ridhoi segala yang kakak lakukan selama itu bermanfaat, karena kakak sangat meyakini ridho ayah dan mama lah penentu lain dalam keberhasilan kakak. Amini segala mimpi-mimpi kakak ya, yah.
With Love,
Your little daughter, Qifthi.