Kamis, 23 Desember 2021
Sepi
Selasa, 21 Desember 2021
10 sebelum 22
Rabu, 15 Desember 2021
Still Untitled
Sabtu, 20 November 2021
Huru Hara Hati
Minggu, 14 November 2021
Untitled 2.0
There's always rainbow after the rain.
Selalu saja seperti itu yang mereka katakan acap kali kukeluhkan semua yang terjadi. Selalu saja mereka gantungkan kembali harapan-harapan yang sudah hanyut bersama semangatku dengan kata-kata pemanis.
Sabar, nanti akan ada kebahagiaan buat kamu.
Mereka bilang.
Rasanya ingin sekali aku jawab dengan satu kata "KAPAN?" namun nyatanya aku terlalu lelah untuk bertanya pertanyaan yang tak memiliki jawaban pasti.
Aku bahkan sering memikirkan kebahagiaan sebahagia apa yang akan datang hingga saat ini aku harus bertahan dengan semua lebam di hatiku, dengan sisa-sisa kekuatan di tulangku yang perlahan-lahan meremuk? Layakkah aku tunggu?
Bagaimana jika "nanti" tidak pernah benar-benar ada untukku?
Bagaimana jika "kebahagiaan" tidak selayak sabarku?
Mengapa harus "nanti" yang kudapatkan? Tidakkah "sekarang" layak aku dapatkan?
Mengapa baru hanya "akan"? Tidakkah "pasti" layak aku terima?
Bisakah dijelaskan? Jika tidak, bisakah diam sementara dan mendengarkan semua keluhku saja?
Senin, 04 Oktober 2021
Untitled
Delapan puluh delapan hari menuju pergantian tahun.
Tahun ini rasanya waktu berjalan begitu sangat cepat, berbanding terbalik dengan hidupku yang rasanya masih jalan di tempat. Tidak banyak cerita menarik yang terjadi. Tidak banyak perubahan di diri ini. Bahkan rasanya tidak ada hal yang bisa ku banggakan, selain dari aku masih mampu "hidup" tahun ini.
Kalau diingat-ingat, tahun ini tak terasa begitu berat tapi rasanya tahun ini aku memilih menyerah pada banyak hal. Pun rasanya tak banyak kehilangan yang terjadi, tapi entah rasanya aku begitu jengah dengan sabar dan ikhlas yang menjadi nasihat mereka berkali-kali.
Di sisa-sisa hari yang harus aku lalui tahun ini, aku sudah menurunkan harapan-harapan yang pernah aku gantungkan. Aku rasanya juga ingin menarik kembali banyak pinta yang sempat aku langitkan. Sedikit lelah, juga rasanya tak ada lagi asa yang tersisa.
Sudahlah... sisanya mungkin memang harus aku lalui tanpa banyak kata.