Minggu, 18 Oktober 2015

Teruntukmu...

0 komentar

Aku terduduk lesu
Terpaku melihatmu dari jauh
Punggungmu masih segagah itu
Walau jalanmu tak setegak dulu
Rasanya baru kemarin lalu
Aku bergelayut manja pada punggung itu

Aku tetap mengikuti langkahmu
Perlahan ditemani memori beberapa tahun lalu
Saat kita bertamasya tanpa ijin ibu
Berkeliling kota dengan bus warna biru
Pula bergandeng tangan tangan tanpa ragu
Ah, aku rindu hangat tangan itu

Aku masih di belakangmu
Ketika kamu memukul-mukul bahumu
Lelah kah bahumu, duhai priaku?
Aku baik-baik saja, tidur nyenyak lah di bahuku
Selalu seperti itu jawabmu
Ya, dulu bahu itu lah obat tidurku

Aku seketika terpaku
Dengan pemandangan di depanku
Ku palingkan pandangku
Kini tak lagi padamu
Hatiku seketika membiru
Melihat pelukmu untuk ibu
Tanpa kamu tau, aku pun merindu peluk itu

Ayah.

 

cinderlila's diary Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template