Senin, 30 Januari 2012

Teruntuk Masa Lalu

0 komentar
Teruntuk 'masa lalu',

Hai! Kamu apa kabar? Baikkah? Sehatkah? Sakitkah? Atau sudah tiadakah? Aku doakan semoga baik-baik saja ya ☺ *tuh lihat betapa baiknya aku kan? Masih saja mendoakanmu* Aku disini baik-baik saja, malah sangat-sangat baik.. Lebih baik setelah tidak bersamamu, walau awalnya aku akui memang berat, tapi lihat, sekarang aku lebih dan lebih bahagia..

Sedang apa kamu? Sedang tertawa bersama pasanganmu kah? Sedang mengkhawatirkan pasanganmu kah? Atau malah sedang bersama 'pasangan lainnya'? *uppsss* mianhe, aku keceplosan :p aku baru saja pulang kuliah, hari ini aku uas, pusing sekali.. Tapi jangan mengkhawatirkanku, aku senang karna pasanganku juga melaluinya bersamaku, baru saja dia mengkhawatirkanku, mengirim pesan untuk memastikan aku baik-baik saja.

Bagaimana hubungan kamu setelah memutuskan meninggalkan aku begitu saja? Masih bersama yang waktu itu kah? Atau sudah ada yang lain? Sudah berapa lama? Ayolah kenalkan padaku. Tenang, aku tidak akan merusaknya^^ setelah tidak bersamamu aku bertemu seseorang yang benar-benar tulus kepadaku. Tapi tentunya tidak cepat menemukannya, tidak seperti kamu *uppss aku keceplosan lg* mau kah aku kenalkan dengan seseoarang yang sudah 2 tahun ini bersamaku? Ah rasanya aku ingin sekali berbagi kebahagiaanku denganmu.

Oia, waktu itu menghubungiku ada apa? Maaf ya, sepertinya waktu itu aku sedang sibuk menghabiskan waktu ku dengan seseorang yang tadi aku ceritakan. Kenapa kamu menghubungiku? Ah aku bisa menebak, kamu mau cerita kan kalau kamu punya masalah? Ah aku tidak sok tahu, hanya saja tidak sengaja waktu itu aku melihat status salah satu jejaring sosialmu sedang bersedih dan mengeluh.

Sudahlah jangan terlalu dipikirkan! Hidup kan tidak melulu bahagia. Seperti waktu kamu dan aku masih membentuk kata 'kita', saat itu sepertinya aku yang banyak mengalah, banyak menangis dan bersedih, jadi mungkin sekarang ini waktumu. Untuk sedikit saja merasakan bagaimana jadi aku saat itu. Nikmati sajalah.. Dan belajarlah dari sana itu.. Arra?

Yasudahlah, itu saja yang ingin aku tulis.. Semoga kamu baca ya!


Salam dariku,



Seseorang dimasa lalu mu




Ps: Oia, terima kasih ya sudah meninggalkan aku begitu saja saat itu. :)

Kamis, 26 Januari 2012

Aku Benci Dikalahkan

0 komentar
Teruntuk semua yang mengalahkanku,

Entah harus bagaimana aku menyapa. Sesungguhnya ini bukan surat cinta. Jadi jangan harap kalian akan tersenyum senang membacanya.

Apakah kalian senang mengalahkanku? Ah. Rasanya aku benci sekali.

Aku sungguh benar-benar sebal mengetahui kenyataan bahwa aku dikalahkan. Apalagi ketika yang mengalahkanku tidak berjuang seperti perjuangan yang aku rasakan. Apakah kalian tau betapa letihnya menjalani perjuangan ini? Tidak bisakah kalian mengalah? Biarkan saja aku yang menang.

Aku berjuang untuk segala hal dalam hidupku. Dengan sangat susah payah. Dan kalian tau kah rasanya dikalahkan setelah perjuangan yang begitu melelahkan?

Bukan aku tidak bisa turut bahagia melihat kememangan kalian, aku bisa, itu sangat mudah untukku. Tapi aku juga tidak bisa menyembunyikan kebencianku. Tidak! Aku tidak benci kepada kalian. Aku benci terhadap diriku. Bagaimana bisa aku menghadiahkan kekalahan terhadap rasa lelah perjuanganku? Memalukan bukan? Setidaknya itu alasanku.

Karna sungguh, akan sangat sulit untukku untuk bisa bangkit setelah dikalahkan. Perjuangan itu sudah cukup melelahkan, dan aku harus kembali bangkit dari kekalahan. Sangat lelah bukan? Mengeluarkan dua kali energi yang seharusnya bisa aku lakukan untuk hal lainnya. Perlu waktu yang lama, sangat lama, sangat sangat lama.

Dan jangan berpikir aku tidak akan bangkit. Aku akan bangkit dan kembali berjuang. Tapi, percayalah akan tetap tersimpan dimemory otakku kekalahan itu. Bukankah itu juga melelahkan? Butuh tenaga untuk mengingat memory tidak mengenakan, dan itu sungguh membuang waktu ku.

Jadi, tidak bisakah kalian mengalah?




Salam dari aku yang kalian kalahkan.

Rabu, 25 Januari 2012

Kepada Rupiah 1 Tiket Navy Blue

0 komentar
Kepada Rupiah 1 Tiket Navy Blue,

Hai, Dimana kamu berada sekarang? Apa kamu baik-baik saja disana? Kapan kamu akan pulang? Pulang kemana? Ah apa kamu sudah melupakan aku? Mungkin kamu marah ya karena aku menggunakanmu untuk hal yang tidak terlalu penting? Maafkan aku ya :(

Ayolah segera pulang, aku berjanji sesampainya kamu pulang aku akan memberikanmu liburan. Apakah kamu mau? Menginap disalah satu bank bersama temanmu lainnya. Kamu pasti tidak akan kesepian. Ohya... Aku lupa sekarangpun kau tidak kesepian ya? Kau kan bersama rupiah-rupiah lainnya. Sangat banyak ya, 3000 tiket jenis lainnya.

Hei, bilang kepada yg membawamu, iya promotor itu untuk segera memulangkanmu kepadaku. Oke? Apa? Aku saja yang bilang? Sudah.. Aku sudah melakukannya, dan mereka bilang kamu sedang dalam proses untuk pulang.

Aku tidak menyalahkan mereka membawamu pergi. Aku percaya mereka sedang berusaha membawamu pulang, seperti aku yang selalu berusaha dengan doa agar kau cepat kembali. Iya, sekarang aku hanya bisa usaha dengan doa.

Hai, apakah kamu tau? Karena kamu dan teman-temanmu yang belum kembali juga, membuat hari yang lainnya penuh dengki, maki dan sejenisnya. Ya aku pernah juga mengalami hal seperti itu, tapi aku lelah. Bukan, bukan aku tidak mau kamu kembali, tapi bukankah setiap hal itu ada resikonya? Ya seperti saat aku berani menggunakan kamu untuk membeli 1 tiket navy blue itu, aku juga harus sudah siap dengan segala resiko. Aku sudah terlalu lelah untuk ikut memaki, menghujat salah satu pihak.

Sekarang ya aku hanya menunggu usaha yang selama ini mereka janjikan. Ya jika didunia ini mereka tidak bisa menepati janjinya untuk membawamu pulang kepadaku, aku masih bisa menuntut mereka diakhirat nanti kan? Langsung kepada Allah..

Aku nantikan kamu pulang ya, segeralah pulang. Aku pastikan akan lebih nyaman berada bersamaku orang yang susah payah mencarimu, daripada dengan orang asing yang akan mengahambur-hamburkanmu.


Salam rindu,



Aku yang menantikanmu pulang.

Senin, 23 Januari 2012

Entah Apalah Ini...

0 komentar
Surat ke empat dalam rangka #30HariMenulisSuratCinta ^^

Dear Bekasi,
Huh...! Betapa panasnya kau siang tadi.. Rasanya semua tubuh seperti terbakar :(
Dan kau betapa berdebunya sekali... Ah.. Jika saja tidak untuk bersilahturahmi rasanya aku malas sekali menginjakan kaki ditempat ini...

Tapi sesampainya disini, rasa senang menyeruak dipikiranku... Menemui keluarga ini, rasanya selalu senang.. Entah kenapa.. Mungkin karena mereka yang sangat 'welcome' padaku.. Pergi bersama seseorang yang bisa membuatku tertawa dan menangis dalam satu waktu.. Rasanya bahagiaku berlipat.. Mungkin karena aku tidak pernah merasakan disambut begitu hangat oleh keluarga seseorang yang spesial untukku sebelumnya.. Rasanya aku ingin menjadi keluarga mereka sesungguhnya.. Someday, I will always hope for this wishes..

Oke surat ini sepertinya tidak bermutu.. Maka abaikan sajalah..


Bekasi, 23 Januari 2012

Minggu, 22 Januari 2012

Teruntuk @19_maryam sang strawberry holic

0 komentar
Surat ketiga dalam rangka #30HariMenulisSuratCinta akan ditujukan untuk seseorang spesial yang sedang merayakan har spesialnya.. *senyum lima jari*

Saengil chukhahamnidha siti :)
Ihhiiiiiyyy hari ini spesial sekali ya.. Pasti kamu seneng banget ya dihari spesial ini ada orang yang spesial jg yg nemenin kamu.. Gimana gimana ceritanya? Ah aku kangen sekali.. Menulis surat ini aku sambil membayangkan kita ketemu ngebayangin kehebohan yang kita buat hihihi.. Entah ya kenapa kita bisa seheboh itu? Ah seandainya aku jg bisa nemenin kamu di hari spesial ini.. Maafkan aku ya :(

Kamu mau aku doakan apa neng? Tapi yang jelas, aku selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu.. Apapun itu.. Aku akan selalu dukung setiap keputusan-keputusan kamu, tapi ingat yang positif ya.. Karna aku akan tetap marahin kamu kalo kamu nakal hihihi :p untuk seseorang yang baik seperti kamu, Allah pasti mengabulkan setiap doa-doamu..

Aku ingat ulang tahunmu 2 tahun yang lalu, saat itu aku bikin kejutan dateng ke kostan kamu dengan pangeranku sekarang *blush* itu juga jadi hari paling membahagiakan buat aku.. Momment ulang tahun kamu bikin aku jadi semakin deket sm pangeranku itu.. Betapa baiknya kamu.. Membagi kebahagian dihari ulang tahunmu..

Sitiiiii, sudah berapa banyak strawberry yang kamu punya? Kenapa kamu tidak buka perkebunan strawberry aja? Hihihi~ rasanya aku pengen deh kasih kamu strawberry berbentuk wajahmu kayaknya lucu hehe apalagi wajah kamu ketika lagi nangis karna harus remedial bahasa indonesia.. Apa kamu masih suka nangis?

Sekarang, aku tidak perlu lagi khawatir jika kamu menangis karna akan ada seseorang yang akan mengusap air matamu.. Tapi kalau nanti seseorang itu yang membuat mu menangis, datanglah padaku.. Aku akan mengusap air matamu.. Tapi aku percaya seseorang itu tidak akan pernah membuatmu menangis..

Sekali lagi, selamat ulang tahun sayang.. Semoga kita masih bisa berbagi segala macam cerita..


Salam peluk jarak jauh..


Sahabatmu..


Ps : sampaikan salamku untuk si perancis itu ya ;)

Sabtu, 21 Januari 2012

Surat Cinta untuk @hananisa Marshanda KW1

2 komentar
Dear sepupuku yang mirip Marshanda,

Haloooooo hana, apa kabar? Aku merindukanmu sekali... Apa kamu juga merindukanku? Sepertinya sudah banyak waktu dan cerita yang kita lewatkan. Dulu, kita sering sekali menginap hanya untuk sekedar bermain masak-masakan atau rumah-rumahan. Tapi, hal seperti itu tidak lagi bisa kita lakukan. Karena kesibukanmu dan juga kesibukanku. Betapa aku menginginkan waktu-waktu itu lagi. Bermain tanpa memikirkan esok akan kerja atau sedang ujian. 

Dulu kamu memanggilku "Ka Qifthi" hanya karena takut dimarahi ayah karena tidak sopan. Tapi, berjalannya waktu ayah tidak lagi akan marah. Aku tidak suka kau memanggilku dengan sebutan kakak, itu membuat aku merasa lebih tua padahal kan kamu yang lebih tua dari ku hehe.. Aku pikir dengan hilangnya sebutan kakak, akan membuat kita semakin dekat karena tidak lagi perlu formal, tapi nyatanya tidak..... Sudah berapa lama ya kita tidak menghabiskan waktu bersama? Terakhir kali.... Kapan ya? Ah bahkan aku sudah lupa :( 

Kamu tau dengan masalah yang pernah terjadi antara orang tua kita? Aku tau... Jujur aku tidak peduli, terserah mereka mau bagaimana. Untukku, kamu tetap saudara ku, sepupu terdekatku.. Tapi setidak pedulinya aku terhadap masalah itu ternyata tetap saja membuat kita jauh. Apa kamu merasakan? Atau hanya aku saja yang ternyata menjauh? Tidak! Aku tidak menjauh. Aku juga sangat ingin bertukar pikiran denganmu. 

Kamu lelah tidak na? Jujur, sekarang ini aku lelah sekali dengan masalah-masalahku. Entah kenapa semua datang begitu bersama-sama. Kamu juga pasti lebih lelah ya daripada aku, kamu kan sudah kerja pasti bebannya lebih banyak ya? Ah.. mengapa aku yang mengeluh kepadamu. Kamu bahkan masih bisa membantuku menyelesaikan satu masalahku. Tapi aku? Bodohnya! Tidak sedikit membantumu. :( 

Kamu tidak kesepian na disana? Waktu aku ngekost disana, seminggu pertama aku nangis karena kesepian. Tapi sekarang aku baru memikirkan, kamu kenapa bisa tidak menangis? Tapi jangan, jangan memangis karena kesepian. Karena aku kan ada untukmu, jadi kamu tidak perlu kesepian.. 

Na, sepertinya kita perlu berfoto bersama.. Aku tidak memiliki foto bersamamu.. Kamu mau gak? 

Na, tau ga kenapa kita dipilih jadi anak pertama padahal kita perempuan? Karena Allah tau kita kuat, kita bisa jadi panutan yang baik untuk adik-adik kita yang bandel itu hehe.. Allah juga tau kita bisa menjaga kedua orang tua kita, menyayangi mereka tanpa perbedaan. Jadi kita harus semangat!! Fighting!! :D Surat ini sampai sini dulu ya, setelah baca surat ini kita harus secepatnya atur waktu ketemu ya hehe.. Oia, jangan marah sama judul suratnya ya :p

-Qifthi-

Suratku yang Terlambat,Untukmu Ma..

0 komentar
Setelah membaca postingan di #30HariMenulisSuratCinta tiba-tiba saja hatiku tergerak untuk melakukan hal yang sama, menulis sebuah surat cinta setiap harinya, ya walaupun terlambat. Tapi, bukankah terlambat lebih baik daripada tidak sama sekali? Oh iya, aku menulis surat ini bukan untuk ikut-ikutan. Ya! Bukan! Tapi, aku berpikir bukankah di dunia ini sudah terlalu banyak dendam dan dengki? Sudah banyak yang melupakan, atau mungkin mulai melupakan cinta kasih.. Dan aku, melalui surat yang mungkin akan aku tulis tiap harinya, akan bisa mengingatkanku atau juga kalian tentang cinta kasih yang mulai hilang..

Oke, mungkin lebih baik aku segera melanjutkan surat ini. Tapi, tunggu... Kepada siapa surat ini akan aku tujukan? Dia? Dia? Dia? Atau dia?  Hm..... Aku bingung... Terlalu banyak orang yang aku cintai, terlalu banyak (mungkin) orang yang menyayangiku. Tapi kepada siapa surat pertama ini akan ku tujukan? Mungkin selayaknya surat pertama ini aku tujukan untuknya, seseorang yang begitu banyak berkorban untukku, begitu banyak memberiku cinta kasih.. Surat cinta pertama ku ini akan ku tujukan untukmu, Ibu......

Dear Wanita yang ku kagumi,
Ma, apa kabar? Ingin sekali aku bertanya seperti itu padamu. Walau kita tinggal dalam satu atap dan aku bisa mengetahui keadaanmu, tapi aku ingin sekali bertanya kepadamu, kepada hatimu. Aku tau seperti apa keadaanmu sekarang, tapi jujur aku tidak terlalu paham tentang hatimu. Ya, seperti yang aku lihat, engkau terlihat baik-baik saja. Seperti setiap harinya, sangat random. Apa kau tau apa itu random? Random itu ya seperti saat ini, seperti saat kau membaca surat ini, persis didepanku. Lihat bagaimana ekspresiku? Ya itulah random.
Ma, aku pikir aku telah banyak mengetahui tentang mu. Tapi sepertinya tidak. Engkau terlalu pintar menyembunyikan perasaanmu. Saat engkau terlihat baik-baik saja seperti ini, aku benar-benar tidak tau apa yang ada didalam hatimu. Apa engkau benar-benar baik-baik saja? Ketika kau baik-baik saja aku sangat bahagia, karena sungguh, ketika mengetahui kau menangis karena ku, ingin sekali aku membenamkan mukaku.. Sungguh, aku malu.. Membuat orang yang sudah begitu banyak berkorban untukku menangis.
Ma, ingat novel "Hafalan Shalat Delisha" ? Saat kau membaca  novel itu dan menonton filmnya berdua denganku, dan ketika Delisha berkata "Umi, Delisha sayang umi karena Allah" sungguh itu adalah hal memalukan yang pernah aku alami. Aku malu sekali. Bagaimana bisa anak seumur Delisha berkata itu kepada Ibunya, sedangkan aku? Apa yang aku perbuat untukmu? Bahkan mengatakan "Aku mencintaimu" secara tidak pernah. Malah sering kali aku membentakmu, dongkol kepadamu. Maafkan aku Allah, maafkan aku, Ma :'( Sungguh sangat aku menyesal... Bukan karena aku tak menyayangimu karenanya aku tidak mengucapkannya... Aku sungguh menyayangimu.. Sungguh-sungguh menyayangiku.. 
Ma, jika aku telah dan kelak tanpa sengaja mengecewakanmu dan membuatmu menangis, maafkan aku.. Tapi, kau harus selalu yakin, aku tidak akan pernah bermaksud seperti itu..
Ma, boleh aku meminta satu permohonan kepadamu? Selain memaafkanku, bisakah kau memaafkan orang-orang yang telah menyakitimu, menipumu dan mengkhianatimu? Bukan karena aku tidak mengerti perasaanmu sehingga memintamu memaafkan mereka. Aku hanya ingin melihat hidupmu lebih dan akan lebih bahagia. Dengan memaafkan orang, pasti hatimu akan lebih bahagia. Engkau pasti akan lebih disayang oleh-Nya, Allah SWT.. Lupakan segala perilaku mereka terhadapmu, berbaik hati kepada mereka, ajari mereka kebaikan dengan sikapmu yang baik kepada mereka. Aku juga akan melakukan hal yang sama denganmu, aku akan memaafkan semua orang itu.. 
Ma, sepanjang apapun surat cinta ini untukmu, tidak akan pernah melebihi cintamu.. Cinta yang benar-benar cinta. Kelak aku ingin sepertimu, begitu tangguh menghadapi setiap masalah yang datang padamu. 
Ma, mungkin paragraf terakhir di surat cintaku, tapi tidak akan pernah berakhir sayangku untukmu, cintaku padamu. Kelak suatu saat, aku akan sering mengirimi mu surat, ya walaupun kita satu atap, tapi agar kau tau betapa besar pula cinta untukmu.
Kakak cinta Mama karena Allah.

Surat ini ku tulis dengan tinta merah jambu, karena merah jambu identik dengan cinta, dan cinta identik dengan mu :)

 

cinderlila's diary Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template