Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia.......
Ingatkah dulu anakmu ini menyanyikan lagu tersebut dengan begitu bangga? Dengan gaya anak TK yang penuh ceria. Tanpa memperdulikan makna di balik lagu tersebut. Namun mama tetap tersenyum manis mendengarnya, terlihat benar-benar bahagia. Sebahagia itu kah, Ma?
Mungkin mama pernah lagi dengar kakak bernyanyi seceria itu untukmu. Waktu berjalan begitu cepat, bukan? Waktu membesarkan rasa kita bersama-sama. Cinta, duka, kecewa, tawa, bahagia, sesal dan beberapa kesal. Waktu menjadikan kita belajar menerima setiap sifat juga sikap satu sama lain. Walau terkadang masih saja kita tak bisa menerima pendapat yang berbeda, atau bahkan tetap tak bisa memahami tingkah menjengkelkan satu sama lain, waktu masih tetap membuat kita bersama.
Beberapa hari ini kakak begitu menyebalkan, bukan? Sudah tak pernah mengirimimu pesan sepanjang siang, dan sepulang kerja hanya berdiam diri di kamar bahkan ketika ditanya ada apa, hanya amarah yang diucapkan. Hingga akhirnya lagi-lagi mama mengalah. Padahal, begitu banyak yang ingin mama ceritakan, kan? Akhir-akhir ini banyak hal yang menganggu pikiran kakak. Beberapa hal itu sudah mama tau, sisanya........ kakak bahkan belum tau harus darimana bercerita.
Mama tau betapa cinta yang kakak punya untuk mama? Memang tak sebesar yang mama punya, tapi yakinlah tujuan akhirnya tetap membuat mama bahagia. Dua puluh dua tahun tidakkah berat untuk mama membesarkan kakak? Selama dua puluh dua tahun cinta dari mama tak pernah berkurang sedikitpun. Ma, mama tau kakak begitu bahagia memiliki ibu yang begitu sempurna?
Terima kasih untuk setiap pengorbanan yang mama beri. Terima kasih untuk setiap cinta yang begitu tulus. Terima kasih untuk jemari yang begitu setia mengusap air mata yang mengalir. Terima kasih untuk peluk yang begitu menguatkan. Terima kasih untuk doa yang tak pernah usai. Terima kasih karna tetap bahagia memiliki anak seperti kakak saat kakak terlihat begitu menyedihkan. Terima kasih karna tetap menjadikan kakak segalanya, saat kakak mementingkan yang lainnya. Terima kasih karna tetap ada saat semua tak ada. Terima kasih.... Terima kasih.... Terima kasih, Ma.
Kakak.