Pukul satu dini hari, aku sudah berusaha memejamkan mata dari pukul sepuluh, namun kantuk tak jua datang dan membiarkan pikiran-pikiranku semakin ramai dan membuat hatiku kian gusar.
Sesungguhnya aku sudah sangat letih hari ini, sepulangnya dari kantor aku hanya ingin tidur, membiarkan otakku beristirahat setelah dipakai bekerja di akhir pekan. Namun sudah tiga jam aku berusaha memerintahkan seluruh tubuhku untuk beristirahat, tak mereka turuti. Otak dan hatiku lagi-lagi sepertinya sedang melakukan diskusi yang akan selalu berakhir tanpa kesepakatan. Mereka rasanya selalu berjalan sendiri-sendiri. Aku bahkan seperti sudah tidak memiliki kendali atas mereka yang seringkali ribut sendiri.
Entah sudah berapa kali aku membuka tutup aplikasi di handphoneku. Tak ada yang menarik, namun berkali-kali aku ulangi. Sampai kemudian aku membuka satu media sosial yang sudah lama sekali tidak aku gunakan, seketika aku terdiam, membaca satu nama yang sudah lama sekali aku hindari dari berbagai bentuk komunikasi, di bawah namanya tertulis pesan yang begitu membuat hatiku sesak.
Raka Yesterday
Aku kangen kamu 20
Ragu-ragu aku buka pesan darinya. Hatiku semakin sesak mendapati pesan yang sama ia kirimkan berkali-kali sejak beberapa waktu lalu, waktu yang sama saat aku akhirnya memutuskan untuk tak lagi berusaha lebih atas hubungan kita. Waktu yang sama saat aku akhirnya memberanikan diri untuk menghapus "kita" dari memoriku.
Kamu tau Ka, andai pesan pertamamu kuterima lebih cepat, mungkin sudah dengan cepat kubalas "Aku juga kangen kamu." Mungkin, sudah kubanjiri notifikasimu dengan pesan-pesan bahagia dariku untukmu seperti yang selalu aku lakukan, dulu. Mungkin, "kita" masih kubiarkan tinggal di memoriku.
Namun mungkin, jika pesan pertamamu kuterima lebih cepat, kamu tidak akan pernah merasakan bagaimana pedihnya diabaikan saat kamu benar-benar merindukan.
Ka, terima kasih sudah membiarkan aku mengetahui aku tak merindu seorang diri. Tapi, Ka, rinduku sudah terbiasa tanpamu. Semoga rindumu pun segera terbiasa tanpaku.
Ku putuskan untuk membatalkan pesan yang telah kutulis untuknya. Bukan karena aku tak menghiraukannya tapi aku paham betul bahwa menurutnya “hilang” lebih dapat membuatnya tenang.
Ditulis untuk #30DaysWritingChallenge hari keenam belas, dengan tema Someone I Miss.
0 komentar:
Posting Komentar