Kamis, 11 Februari 2016

Kepada Tetangga Sebelah

Sebelumnya maafkan jika sejak kepindahanku ke sini, aku jarang sekali berbagi cerita atau bahkan hanya sekedar untuk bertukar sapa. Mungkin akan dikira aku sombong, tidak mau bergaul dan semacamnya. Tapi sungguh bukan maksudku seperti itu. Jarak kantor dan kontrakan ini memang hanya 500 meter, hanya perlu 10 menit jalan kaki--itu pun jika aku berjalan santai.

Tapi ruteku tidak hanya kontrakan - kantor - kontrakan. Tiga dari lima hari kerja, ruteku bertambah menjadi seperti ini, kontrakan - kantor - kampus - kontrakan. Jika ruteku sudah seperti itu, seketika aku menjadi saingan Cinderella. Melangkahkan kaki ke dalam rumah ketika jam menunjukkan pukul 12. Mungkin saat itu kamu sudah berdansa bersama pangeranmu di dunia mimpi. Aku iri. Aku bahkan tak pernah bertemu pangeranku saat berada di sana. Terlalu lelah untuk mencarinya di sana.

Esok harinya, memang kita sama-sama akan bangun ketika subuh berkumandang. Tapi mungkin kamu tidak akan menemukan aku menjemur pakaian atau ikut berbelanja sarapan di depan. Aku memang memilih untuk kembali membenamkan diri di balik selimut. Sepasang mata yang kupunya ini tidak rela jika harus terbuka sebelum genap 6 jam ia beristirahat. Harap maklum ya, beginilah tetanggamu. 

Oh iya kamu juga pernah bertanya, kenapa aku tak pernah terlihat ketika akhir pekan? 

Kamu tau, ini adalah bulan pertamaku memilih untuk tinggal jauh dari kedua orang tua. Aku tidak pernah suka berada jauh dengan mereka. Maka jika akhir pekan tiba, aku memilih pulang ke rumah untuk sekedar melihat wajah mereka. Mungkin setelah bulan kedua, aku sudah merasa terbiasa dan tak lagi merasa aneh ketika jauh dari mereka, aku bisa memilih menghabiskan waktu bersama kalian di akhir pekan. Sekali lagi, harap maklum ya. Sungguh aku juga ingin bisa menghabiskan waktu bersama kalian. 

Hey tapi, jangan ragu untuk mengetuk pintuku jika kalian butuh sesuatu. Pintuku terbuka lebar jika aku bisa membantu. Karna aku percaya, keluarga terdekat adalah tetangga sebelah rumahmu, bukan begitu?

0 komentar:

Posting Komentar

 

cinderlila's diary Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template