Kepada,
Dear Allah, Tuhanku Yang Maha Mengetahui...
Ini adalah
surat pertamaku dalam #30HariMenulisSuratCinta tahun ini. Juga menjadi
surat pertama yang aku tujukan kepada-Mu. Dalam surat ini, izinkan aku
untuk bercerita kepada-Mu. Tentunya, Engkau sudah mengetahui apa yang
pernah terjadi, yang terjadi hari ini dan bahkan yang akan terjadi
kepadaku.
Allah, Tuhanku Yang Maha Mengerti...
Aku adalah hamba-Mu yang
terkadang terbesit keraguan dalam hatiku tentang kasih sayang-Mu. Aku
adalah hamba-Mu yang terkadang tidak menyadari kehadiran-Mu dalam setiap
masalahku. Aku adalah hamba-Mu yang terkadang tidak mengerti tentang
cara-Mu menjadikan aku dewasa. Aku adalah hamba-Mu yang sering kali
merasa Engkau tidak ada untukku ketika aku terjatuh. Dan, Aku adalah
hamba-Mu yang teradang melupakan-Mu ketika bahagia menghampiriku.
Allah, Tuhanku Yang Maha Mendengar...
Terima
kasih karna Engkau telah menjadi pendengar setiaku selama ini. Menjadi
tempat aku mengeluh, walau tidak seharusnya aku mengeluh kepada-Mu.
Menjadi tempatku untuk berbagi duka. Menjadi tempat satu-satunya aku
meminta semua yang aku inginkan. Bahkan, sesekali aku melampiaskan
kemarahanku kepada-Mu. Namun, terkadang aku melupakan-Mu ketika bahagia
menghampiriku.
Allah, Tuhanku Yang Maha Memaafkan...
Maafkan aku untuk segala
keluhan kepada-Mu selama hidupku. Maafkan aku untuk segala kesalahan
yang pernah aku lakukan. Maafkan aku jika pernah aku melakukan
larangan-Mu. Maafkan aku untuk segala keegoisanku. Maafkan aku untuk
setiap detik yang aku lewatkan untuk bersyukur kepada-Mu. Maafkan aku
untuk segala kesibukanku yang membuatku melupakan-Mu. Maafkan aku untuk
semua sedih yang menjadikanku berpikir negatif terhadap-Mu. Maafkan aku
untuk setiap kebahagiaan yang menjadikan aku melupakan-Mu. Maafkan aku
untuk setiap kata yang tidak aku gunakan untuk mengagungkan-Mu. Maafkan
aku untuk setiap langkah yang tidak aku tuju untuk mendekat kepada-Mu.
Allah, Tuhanku Yang Maha Menyayangi...
Terima
kasih karna Engkau telah memberiku kasih sayang yang abadi, yang tidak
akan pernah aku dapatkan kecuali dari-Mu. Terima kasih karna Engkau
telah menitipkan aku kepada orang tua yang begitu menyayangiku. Terima
kasih karna Engkau telah memberiku nikmat yang tidak akan pernah bisa
terhitung. Terima kasih telah mengirimkan kegagalan kepadaku agar dimasa
depan aku bisa lebih berusaha. Terima kasih telah memberiku rasa sakit
agar dimasa depan aku bisa menjadi lebih bersyukur. Terima kasih untuk
setiap detak jantung dan hembusan nafasku. Terima kasih telah memberi
kesempatan kepadaku untuk merasakan lagi sinar matahari disetiap pagi.
Dan akhirnya, Allah... Terima kasih telah menjadikan aku sebagai diriku.
Hamba-Mu,
Dalila Nurqifthiyyah
0 komentar:
Posting Komentar