Senin, 05 Oktober 2020

Day 22; Raka

Sejak terakhir kali aku mengetahui bahwa Raka mengirimiku pesan, Raka ternyata masih terus mengirimi pesan-pesan bermakna sama, aku pun nyatanya menjadi rutin masuk ke dalam media sosialku dan membaca pesan-pesannya. Responku pun masih sama; tanpa respon. 

Sampai pada hari ini, hatiku terasa sedikit sakit saat membaca pesan yang ia kirim hari ini. Aku terdiam cukup lama, membaca berulang kali pesan darinya, yang mungkin sebenarnya pesan yang kunantikan meski semestinya bukan pesan yang seharusnya aku ketahui di saat aku sudah berusaha sekuat hati kembali berdiri.

Raka
Sa, aku masih sayang kamu.

Berulang kali aku yakini hati untuk tidak larut hanya karena satu kalimat yang ia kirimkan. Otakku berusaha sekeras mungkin berkata “Kalaupun dia sayang sama kamu, kamu yakin dia bisa sama kamu?” berharap hatiku mendengarnya. Namun sepertinya, hatiku sudah kembali berlari menujunya. Hari ini akhirnya aku balas pesan darinya.

Me 
Aku harus gimana, Ka?

Raka
Gak perlu gimana-gimana, Sa.
Syukurlah kalau kamu udah bisa lupain aku.
Kamu baca chat aku aja ya, Sa.
Baik-baik ya.

Me
Ka, kamu tau? Sesungguhnya aku juga masih merasakan hal yang sama. Sesungguhnya aku benar-benar bertanya, aku harus bagaimana? Karena aku benar-benar tidak tau apa yang harus aku lakukan. Ka, andai jawabanmu adalah “Kamu mau menunggu aku sebentar? Biar aku cari cara untuk menyelesaikan semuanya terlebih dahulu.” Mungkin aku akan menjawab iya tanpa ragu. Tapi, nyatanya kamu tetap menjadi dirimu yang tak pernah benar-benar menggenggam hatiku.

Aku membaca berulang-ulang pesan yang telah aku ketik untuknya. Yang akhirnya kuputuskan untuk kuhapus kembali dan mengetik pesan yang baru...

Me
Terima kasih, Ka.

Sudahlah, Sa. Mari lepaskan yang tak pernah menggenggammu. Pesanku untuk diriku sendiri.

Ditulis untuk #30DaysWritingChallenge hari keduapuluh dua dengan tema Write About Today.

0 komentar:

Posting Komentar

 

cinderlila's diary Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template