Hai, perkenalkan aku Mita. Hari ini aku mengambil alih blog ini untuk bercerita, tentang Zaki seseorang yang pernah begitu istimewa di hatiku.
Zaki, seseorang yang tiba-tiba saja hadir di hidupku. Seseorang yang sedari awal sudah menyita perhatianku. Seseorang yang sedari awal sudah ku ijinkan masuk dalam hidupku. Seseorang yang begitu aku inginkan. Seseorang yang begitu sempurna dan tanpa celah di mataku. Seseorang yang aku kira adalah akhir dari segala pencarianku.
Zaki, seseorang yang membuatku memberikan penuh cintaku padanya tanpa menyisakan cinta untuk diriku sendiri. Seseorang yang berkali-kali aku bawa ke depan Tuhanku, untuk memintanya sebagai pendamping hidupku. Meski setelahnya, tidak adalah jawaban yang selalu Tuhan berikan. Rasanya kala itu, aku menyesal menanyakannya pada Tuhan karna bukan tidak jawaban yang aku inginkan. Iya aku tau, aku bodoh karena menentang jawaban Tuhanku.
Aku masih berusaha mengubah jawaban Tuhan, berharap Zaki pun berusaha sebesar yang aku usahakan. Namun nyatanya semua terasa semakin sulit; Zaki berubah, menghilang hingga meninggalkanku seorang diri. Kecewa berjuta, terluka di semua sisi, hanya itu yang aku rasakan sampai akhirnya aku merasa tidak ada lagi yang bisa aku lakukan selain menerima. Aku pun memilih menyerah dan menerima jawaban yang Tuhan berikan.
Memang benar rupanya, semakin kamu berharap pada makhluk, semakin besar kecewa dan sakit yang kamu rasakan. Perlahan, kini aku paham, alasan di balik jawaban tidak yang Tuhan berikan, Tuhan seakan berkata;
Tidak, karena cinta untuk-Ku tak sebesar cintamu padanya.
Tidak, karena cintamu tidak melibatkan-Ku di dalamnya.
Tidak, karena kelak ada cinta yang begitu hebat untukmu dari seseorang yang begitu mencintai-Ku.
Ditulis untuk #30DaysWritingChallenge hari keduapuluh satu dengan tema; Love.
0 komentar:
Posting Komentar