Hai, apa kabar kamu?
Ya, aku tau. Aku tak perlu merisaukanmu.
Kamu bahkan masih mampu tersenyum seceria itu setelah semua yang menimpamu.
Dan bagiku itu seakan menjauh-paksakan aku.
Kabarku?
Aku rasa sepatutnya kamu meluangkan pikiranmu untuk bertanya tentang itu.
Lalu akan ku jawab "aku merindukanmu" dengan keyakinan utuh.
Tak apa jika kau tak percaya.
Karna nyatanya pun aku juga tak percaya bahwa masih kamu satu-satunya nama yang ku pinta dalam tiap doa.
Dan sekarang apa kabar kamu setelah mengetahui hal itu?
Juga bila aku katakan aku benar-benar menginginkanmu.
Masihkah kamu mampu tersenyum seceria itu?
0 komentar:
Posting Komentar