Senin, 08 September 2014

Berhentilah Beranggapan...

8 September 2014, 12:35 WIB.

Di tengah suasana makan siang yang disambi dengan mengobrol ringan dengan rekan kantor.

A: Iya bulan depan si I nikah, tahun depan kamu ya, La.
Me: Aku mau nikah tapi keluar dari kantor ini dulu.
B: Iya, di kantor ini bilangnya gitu. Di kantor setelahnya juga gitu. Karena malu gak punya pasangan ngomong gitu lagi. Terus nanti keluar, masuk kantor baru ditanya kapan nikah jawabnya gitu lagi. Gak nikah-nikah deh.

Begitulah kira-kira percakapan yang bikin mood seharian ini jadi berantakan. Mungkin niatnya bercanda, tapi buat gue yang emang lagi nahan sakit karena hari pertama datang bulan juga ditambah kerjaan yang gak kunjung selesai, pernyataan tadi lebih mengarah pada menghina. Apalagi, jika pernyataan tadi keluar dari mulut seorang bapak yang sebenarnya sungguh gue hormati di kantor itu.

Di usia--yang baru--dua puluh tiga ini, rasanya memang terlalu dini untuk menjadi sensitif jika ada pertanyaan mengenai pernikahan, tapi rasanya sudah cukup pantas untuk tersinggung jika ada yang menjadikan hal tersebut menjadi hal candaan.

Entah udah berapa tulisan yang gue posting mengenai itu. Entah udah berapa kali gue ngomong dan nulis di setiap linimassa "siapa sih yang gak mau nikah? perempuan mana sih yang gak punya mimpi akan pernikahannya?"

Sungguh.....
Gue capek. Hahahahaha...

Bahkan ketika kedua orang tua masih santai ngeliat anak gadis pertamanya masih asyik dengan dunianya sendiri, ada orang orang yang sibuk berkomentar bahkan menertawakan dunianya.

Memang gak semua orang bisa seperti yang kita inginkan. Bisa mengerti yang kita pikirkan. Bisa memahami apa yang kita lakukan. Tapi, sungguh gue gak ngerti dan gak paham kalau sampai ada orang yang tega melontarkan candaan seperti tadi.

Mungkin menjadi single sampai bertahun-tahun untuk sebagian dari kalian adalah suatu hal hina, tapi kalian tidak benar-benar tau ada hal-hal yang mungkin sedang diperjuangkan. Ada tangis yang ia coba tahan. Ada senyum yang ia coba perlihatkan. Ada doa yang tak pernah henti dipanjatkan.

Jadi tolonglah, berhenti beranggapan paling mengerti sampai beranggapan tak masalah untuk menyinggung sedikit perasaan orang lain. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

cinderlila's diary Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template